Cuma 1 yg beda dari 2 kertas ini. Uang di gilai orang. Dan kartu uas? Tentu tidak.

Apa gunanya menggilai kartu uas -_- kartu uas bisa dibuat beli jajan? Kartu uas bisa di pake buat nyogok satpam sekolah kalo telat? Atau jangan-jangan kartu uas yang udah bikin Gayus bisa keluar dari penjara? Oh tidak ampuni hambamu yang tidak paham dalam pelajaran Fisika  ini ya Allah. Ampun T_T

Okelah...Pada dasarnya uang juga berpengaruh pada Kartu UAS ini. Tak ada uang? *backsound: ada uang abang sayang, tak ada uang abang tak pulang* #abaikan #muridstres #dampaknegatifuas

Back back back.. Tak ada uang? Hmmm..apa yah. Tanya Cillah yang ada di iklan susu anak-anak deh.

Barangkali dia bisa kasih solusi atau beberapa wangsit agar kalian tetap bisa mengikuti Ujian Akhir Semester 1 ini tanpa adanya Kartu Ujian. Terserah ya tuturan di atas mau di coba gapapa ataupun enggak jugak gapapa. Secara ya emang aku orangnya suka sama yang berbau gretong-gretong gitu hihi.

Sorry out of topic.....

Berdasarkan pengalaman sang penulis cerita ini, untuk mendapatkan selembar kertas putih kecil yang berisi Nomor, Nama, dan Ruang Ujian ini memang sangat-sangat susah, di sekolahnya. Harus minta tanda tangan ke guru ini, guru itu, dan guru ini itu pastinya hahahahahahahaha. Paham? Nggak? Derita lo ya =))

Bahkan sampai hari 'H' pun masih banyak murid-murid yang Administrasinya belum terselesaikan.

Sang penulis pun Iya... Nyantol di SPP. Jadi gak dapet-dapet Kartu UAS deh hehehehe.

Untuk urusan lks, dana investasi dan rapot itu Alhamdulillah sudah terselesaikan :D

Oke gaes. Mumpung disini. Sekalian minta doanya ya buat Peserta UAS Semester 1:

Atas nama, Helda Nur Rizky.

Kelas X3. Ruang 5.

Nomor Ujian "130000013"

Semoga dilancarkan ujiannya, di berkahkan setiap pilihan jawabannya, diberikan kepuasan dalam nilainya, ditingkatkan prestasinya, dan juga.. (lebih) memahami dan menguasai semua pelajaran kedepannya, terutama dalam pelajaran Matematika dan Fisika. Amin.

Ehhhhhh gak tau kenapa ya tiba-tiba mucul rasa semangat belajar PKN buat besok setelah nulis cerita ini. Okelah, segini aja ya. Mau belajar dulu. Helda pengen jadi anaknya mama yang pinter & bisa di banggain. Dahhhhhhhhhhhhhhh :D