A little Theory from Microeconomics

08.58

Ceteris paribus — Semua hal yang lain tetap. Atau hal yang lain tidak berubah

Sebelumnya, sebelum aku mempelajari teori ekonomi ini, sebelum akhirnya mempunyai pandangan yang bisa diterapkan dalam kehidupan dan sebelum memiliki kesempatan menulis kali ini. Dulunya aku seorang siswi sekolahan yang selalu belajar mengenai teori-teori sains dalam kurun waktu tiga tahun. Bagaimana fungsi sistem ekskresi dan regulasi berjalan, bagaimana teori kinetik gas berlaku dalam ruangan, dan bagaimana senyawa-senyawa disekeliling bisa dicampurkan tanpa adanya efek yang merugikan. Dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam dan isinya, berbagai praktika-praktika yang (notabene kami, murid ipa) harus bisa membuktikan kebenarannya. Itu dulu. Semua kini sudah terlewati.

Suatu hari aku ingat, seorang guru fisika yang sekaligus wali kelasku, meminta seluruh anak didiknya untuk menggambarkan masa depan di atas secarik kertas yang kemudian dikumpulkan.
Apapun itu. Bagaimanapun itu.
Teman-teman sekeliling banyak yang mengumpulkan beberapa hitungan lembaran kertas. Yang di mana, aku, hanya menggantungkan impian masa depan hanya pada selembar kertas sobekan dari buku catatan fisika milik sendiri. Isinya hanya ada dua gambar, seorang guru yang sedang mengajar dan dibaliknya terdapat gambar seorang wanita duduk di atas meja kantor sejajar dengan komputer dan dokumen-dokumen penting disekelilingnya. Tak lupa identitas jabatan tertulis 'Credit Analyst' bertengger di ujung mejanya. And yep, that's explain everythings. My dream jobs are teacher and banker.

Akhirnya, pilihan studi perkuliahan jatuh ke jurusan akuntansi. Segala bekal teori alam dan sains sudah tidak aku pelajari lagi di sini. Semua berbanding terbalik. 180 derajat.
Having new friends sounds great.
And I do believe in, "Surround yourself with people who genuinely give you positive vibe".
Pilih-pilih teman memang tidak diperbolehkan, tetapi memilih teman untuk memengaruhi serta memotivasi diri sendiri menjadi pribadi yang lebih baik tidak salah, kan?

Selanjutnya, mari kuperkenalkan dengan salah satu kelas favoritku. Pengantar teori ekonomi mikro. Mata kuliah ini salah satunya mempelajari mengenai prinsip-prinsip serta kaidah-kaidah yang berlaku dalam penetapan harga sesuatu pada tingkat tertentu. Demand, supply, dan equlibrium sudah menjadi makanan pokok untuk pembahasan di kelas ini. Let me explain something about demand, (if you don' t mind).. Pada permintaan atau demand ini, berlakulah hukum permintaan yang menurun (the law of diminishing demand). Kurva permintaan pun digambarkan dengan sebuah garis yang meluncur dari kiri atas ke kanan bawah. Hal ini menunjukkan adanya hubungan berlawanan antara pergerakan harga dengan pergerakan jumlah yang diminta.

Sticking and thinking.

Teori ini sebenarnya berkaitan dengan kita pada dasarnya. Tentang mimpi dan juga perjalanannya. Kita ibaratkan saja pergerkan harga yang ada di sumbu x diisi dengan perjalan masa muda, sedangkan untuk pergerakan jumlah yang diminta pada sumbu y diganti dengan masa depan yang ingin dicapai.
Menurut teori ekonomi,  
"Semakin sedikit atau semakin rendah tingkat suatu harga,
maka semakin besar pula permintaan barang tersebut."
Begitu pula dengan impian kita, semakin sedikit atau semakin rendah ketertarikan kita dalam kefanaan di kehidupan masa muda, maka semakin besar pula peluang kita untuk mencapai masa depan yang diingini.

Maka dari itu, pada fase awal penerapan teori ini, aku sangat nyaman menjalankannya. Aku tidak banyak mengikuti perkumpulan atau sekedar makan bersama di luar. Aku tidak banyak mengikuti segala hal apapun itu yang bersifat tidak memiliki banyak keuntungan apabila termasuk di dalamnya.
Aku sangat suka dengan peran baru ini. Sangat.
Pada akhirnya pikiran-pikiran negatif pun datang menghampiri hari-hari, apa yang sudah banyak aku lewati, bagaimana penilaian mereka terhadapku saat ini, mengapa aku sangat menyukai peran baru ini. Penerapan teori ini sedikit banyak mengubah pandanganku.
Menjadi sosok yang jauh lebih dingin.

Belakangan aku baru ingat, berlakunya ceteris paribus dibalik hukum permintaan.
Ceteris paribus sendiri artinya selama hal-hal yang lain tidak berubah.
Jika pada perekonomian, misalnya saja terjadi pada minyak goreng, apabila terdapat barang substitusi atau pengganti maka perubahan akan berlaku.Orang akan lebih memilih menggunakan barang penggantinya. Dari situlah perubahan itu berlaku. Mungkin saja orang beranggapan menggunakan alternatif lain dapat menambah keuntungan tersendiri baginya.
Teori mudahnya adalah, jika pasanganmu berlaku tidak seperti seadanya dan mencari-cari sesuatu yang dapat merubah keadaan saat ini, maka syarat 'cinta selamanya' tidak akan berlaku lagi.
Inti dari segalanya adalah adanya sebuah syarat-syarat tertentu yang pasti diberlakukan.
See? Ternyata perubahan ini cukup signifikan.
Aku belum bisa memecahkan teori ini sebenar-benarnya, karena teori yang kubuat sendiri ini ternyata masih bernilai negatif. Kalkulasi perumpamaan yang kurang tepat tampaknya menjadi kunci jawaban dari segalanya. Karena hidup adalah sebuah perjalanan dan pengalaman sedangkan manusianya adalah tempat salah dan lupa. Selalu begitu.
Kembali berkumpul dan membicarakan banyak hal di luar sana mungkin bisa menjadi ide bagus.
And, I'm sooo blessed.
Memiliki teman-teman yang selalu welcome atas apa adanya keadaan seseorang teman dan dapat menerimanya kembali adalah hal yang terbaik. And then, most of all I simply realize to train myself to find joy and blessing in every simple things.
Thanks for reading!


Warm regards,
Helda.

You Might Also Like

0 komentar