Jika Jarak

06.41

Mata teduhnya..
Senyum ikhlasnya..
Peluk hangatnya..
Semua akan terbayar setelah ratusan kilo jarak telah terlewati.Walau pertemuan dapat dihitung dengan banyaknya jumlah jari ditangan, jarak membuat kita sangat menghargai tiap sebuah pertemuan.
Ya, sekali lagi, jarak. Berteman dengan jarak tidak mudah pun tidak sulit.
Jika jarak memiliki alasan untuk sebuah tujuan, mungkin jawabannya adalah pertemuan.
Jika jarak memilki proses dimana terasa sangat memilukan, mungkin yang dimaksud adalah penantian.
Jika jarak memiliki benteng yg mudah rapuh & dihancurkan, mungkin kiasan tepatnya adalah kerinduan.
Jika jarak memiliki seribu cara untuk membebani setiap orang yang menjalani, setidaknya mendengar suaranya sudah cukup mengobati.
Aku hanya bisa menikmatinya dengan caraku. Kemanapun rasa itu akan membawaku.
Rindu mengajarkanku tentang bahagianya mendapat sambutan, bahagianya merasakan hangatnya pelukan, bahagianya duduk berdampingan, atau bahkan melihat wajahnya menjadi sebuah kecukupan.
Kini secangkir teh hangat dan sebungkus nasi uduk dipagi hari menjadi kebiasaan yang selalu kukenang.
Ketika jarak menghasilkan analogi dan sebuah tulisan, mungkin ini adalah bentuk sepotong rindu.
Rindu yang sedang kau baca atau mungkin bisa ikut kau rasakan.
Bukan.
Tulisan ini bukan dimaksudkan untuk seorang pasangan yang sedang dilanda rindu karna jarak.
Sekali lagi bukan.
Ki, Nek, sebagian kata-kata ini mengisyaratkan tentang rindu seorang cucu yang sedang menumpuk.
Jakarta-Surabaya memang jauh, namun selalu kunikmati setiap perjalanannya. Selalu. Diwaktu kecil dulu.
Dan kali ini sudah berbeda, sambutanmu sudah tak pernah lagi kurasakan.
Air mata rasanya mendesak keluar ketika tuts keyboards ini sedang kumainkan.
Mungkin benar dengan yang orang bilang, "Mendoakan adalah cara memeluk dari kejauhan."

Meski pertemuan kita tak seperti cucu dan kakek-nenek kebanyakan yang dengan mudahnya bisa dikunjungi diakhir pekan. Bertemu denganmu sekaligus merayakan Hari Kemenangan selalu manjadi kunjungan yang selalu kunantikan.
Thanks for everything you ever taught me, my dearest Engki & Nenek.
Though Engki and Nenek is in a better place there now, I miss them already....


With love,si jowo yang beranjak dewasa.

You Might Also Like

0 komentar