Rinduku tenggelam kenanganmu

11.27

Kupikir rindu adalah anak yang biasa-biasa. Ternyata ia punya teman bernama luka dan derita.
Dulu rindu selalu membuatku luluh, tapi kini ia yang paling mahir membawaku terjatuh.
Dulu rindu tak pernah bingung memilih tempat kepulangannya, tapi kini ia lupa alamatnya dimana.
Dulu rindu mengaku memiliki nama akhir cinta, tapi kini ia lebih suka dipanggil dusta.
Dulu rindu memilih menghapus air mata di wajahku, tapi kini ia berubah lebih suka menggerutu.
Dulu rindu memiliki banyak warna seperti pelangi, tapi kini ia sedih tak memiliki warna lagi.
Dulu rindu menulis beribu lembar surat manis, tapi kini ia berubah menjadi kenangan yg miris.
Dulu rindu menjadikan aku sebagai pengucap pertama, tapi kini ia hilang bagai ditelan masa.
Dulu rindu tak pernah mau dikalahkan oleh kata menunggu, tapi kini ia terhenti karena kehilangan kendaraan untuk melaju.
Rasanya dia sudah mencuri akal sehatku. Akan kuadukan kepada pihak berwajib jika ia terus begitu.
Awas saja akan ku ikat dan ku lempar ke jurang terdalam kalau sampai dia ketemu.
Rindu, keluarlah di mana pun kamu, aku sudah tak kuat menahan beratnya bawaanmu.

Ah, rindu sedang membodohiku.

Jangan kau tanya mengapa raga ini masih terjaga.
Karena ku tak menyangka bahwa rindu membuka pintu hati dengan seenaknya.
Menyelonong tiba-tiba. Tanpa mengetuk sebelumnya.
Dan tak pernah bertanya apakah aku sudah memiliki kesiapan untuk menemuinya.
Kukira dia mengantongi kunci duplikatnya. Ternyata aku memang selalu lalai dalam hal menjaga.
Kurang kuat apa gerbangku sampai bisa dibobol oleh penjahat macam dia.

Baik, aku akan membuat penawaran. Jika bisa keluar 1x24 jam kau akan bebas dari kata tawanan.
Aku tau kau sedang bersama teman-teman. Karena hari ini jadwalnya rindu melaksanakan perayaan.
Cepatlah tunjukkan batang hidungmu, rindu. Aku tidak akan menjewer dan memarahimu.
Bahkan, kabar baiknya, aku bersedia untuk menjadi rumahmu kesekian kalinya lagi.
Tak perlulah kau repot-repot mengontrak apalagi mencari rumah singgah sebagai pengganti.
Banyak orang sudah melihat-lihat isi ruangan dan perabotan hati ini, sayangnya selalu kututup rapat-rapat dan selalu kukunci apabila ada yang mulai menghampiri.
Rindu, pulanglah.
Aku memohon.
Sekali lagi.

You Might Also Like

0 komentar